Tersenyum dan tertawa.. seolah-olah gak pernah terjadi apa-apa.. rasanya munafik banget.. terasa jauh lebih menyesakan dari apa yang gue bayangin. dan saat ini gue hanya bisa menghelakan nafas panjang sambil mengelus dada.. berusaha untuk menenangkan diri sendiri.
Hari ini menjadi hari yang sangat melelahkan buat gue.. *khusus sore ini. Awalnya gue berusaha untuk tetap terus menerus mencoba membendung perasaan gue yang sedang berkecamuk. perasaan yang seakan-akan ingin memberontak dan meng-kudeta diri gue sendiri. gue udah coba untuk perlahan menenangkan diri gue sendiri.. sampe akhirnya tiba-tiba badan gue jadi lemes sendiri. seolah-olah baru saja terjadi pertempuran dasyat di dalam diri gue.
akhirnya gue coba cari seorang teman yang mungkin bisa dan mau mendengarkan gue mengeluarkan sedikit keluh kesah gue.. trus akhirnya gue coba cerita ke asna.. bla bla bla bla.. gue bercerita.. sampe akhirnya muncul pertanyaan "kamu lagi dimana?" dan asna pun menjawab "lagi rapat". upzz.. sontak gue langsung merasa gak enak hati karena sudah menggagu waktu'a di sela-sela rapat. dan gue pun langsung minta maaf.. dan asna pun menyahut "gpp brader.. rapatnya juga gak serius kok". karena berhubung gue ngerasa sudah mengganggu waktunya asna, akhirnya gue putuskan untuk menghakhiri saja curhatan gue dengan singkat.
Huuuuuuuuhh..... gue pun menghelakan nafas kembali sambil mendengarkan satu lagu yang dengan egoisnya gue putar berulang-ulang dari pagi tadi. Pelan-pelan gue coba untuk me-rileks-kan diri gue sambil menikmati alunan lagu dari Avril Lavigne - I Love You. namun disaat yang bersamaan, perasaan itu berkecamuk kembali. perasaan yang tadinya dengan susah payah gue redam lalu kemudian gue coba untuk memenjarakannya di relung terkelam itu pun kembali memberontak dan kembali berusaha meng-kudeta diri gw lagi. namun kali ini dengan kekuatan yang jauh berbeda dari sebelumnya.. karena perasaan tadi telah menyatu dengan perasaan benci, kecewa dan caci maki yang selama belasan tahun ini terbendung disana.
Perlahan namun pasti pemberontakan itu berhasil menguasai diri gue.. sampe akhirnya gue langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu. lalu gw meraih bantal dan membekapkannya ke wajah gue. dan gue pun berteriak sekeras mungkin dengan bekapan yang semakin kuat menutupi wajah gue (hal ini gue lakuin untuk meredam suara teriakan gue). dan itu gue lakuin berulang-ulang. sampe akhirnya gue ngerasa gak kuat lagi.. dan akhirnya gue langsung nangis. *cengeng banget dah gue kali ini..
gak lama berserang suara komat pun berkumandang dari mesjid sebelah rumah.. gue pun langsung berdiri dan bergegas untuk mengambil wudhu dengan tujuan untuk coba menenangkan diri dan beribadah. setelah 4 rakaat selesai.. gue langsung berdo'a di awali dengan membaca surat Al-Fatihah Seketika itu pula lah air mata ini tak mampu terbendung.. tangis pun pecah setelah gue selesai berdo'a. *jadi cengeng beneran.. Namun kali ini rasanya berbeda.
Ya Allah.. kabulkanlah do'aku.. Amin..
Huuuuuhhh... Sudah merasa tenang.. mulailah kembali beraktifitas.. mulai-mulai ngetweet dan membaca timeline. gak lama kemudian gue baca tweet-an dari seorang teman yang sangat gue hormati dan kagumi. "@de_naderian: hati mu terlalu lemah buat seorang cowok". Entah di tujukan untuk siapa tweet itu. tapi kata-kata itu berhasil menampar gue dengan sangat keras.. dan untuk sesaat gue pun terdiam.. gue pun mulai berpikir.. "bener juga ya apa yang di bilang dee.. sebagai seorang cowo hati gue gak boleh selemah itu".
Akhirnya gue pun berusaha untuk mulai bangkit.. dan merasa disemangati... :)
Terimakasih ya dee.. terimakasih untuk kata-kata itu yang sudah sangat kerasnya menampar hati dan perasaan ku.. walaupun aku gak tau untuk siapa kata-kata itu di tujukan.. aku akan coba ingat kata-kata ini. kata-kata yang akan menjadi penyemangat dan pengingat kelak.. "aku gak boleh selemah dan secengeng itu untuk jadi seorang laki-laki" hahahaaasiiik dahh...
Sekali lagi thank's dee...